CTTOR Analysis: Triggers for SP2DK or Tax Audits

The Directorate General of Taxes (DGT) frequently relies on CTTOR analysis to assess the reasonableness of taxpayers’ financial reports. Significant discrepancies in this ratio often trigger SP2DK (Request for Clarification Letter) and may escalate to a full tax audit.

For businesses, mishandling an SP2DK can lead to costly consequences. It is not only about presenting numbers, but also about providing a convincing clarification strategy to the tax authorities.

At Rahayu & Partner, we assist companies by:

• Reviewing financial reports for compliance.
• Preparing effective clarification strategies.
• Providing full support during SP2DK and tax audits.

Contact us to safeguard your company’s compliance and minimize tax risks

The Directorate General of Taxes (DGT) frequently relies on CTTOR analysis to assess the reasonableness of taxpayers’ financial reports. Significant discrepancies in this ratio often trigger SP2DK (Request for Clarification Letter) and may escalate to a full tax audit.

For businesses, mishandling an SP2DK can lead to costly consequences. It is not only about presenting numbers, but also about providing a convincing clarification strategy to the tax authorities.

At Rahayu & Partner, we assist companies by:

• Reviewing financial reports for compliance.
• Preparing effective clarification strategies.
• Providing full support during SP2DK and tax audits.

Contact us to safeguard your company’s compliance and minimize tax risks

Versi Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) semakin aktif menggunakan analisa rasio keuangan untuk menilai kewajaran laporan wajib pajak. Salah satu rasio yang diawasi adalah CTTOR (Cost to Turnover Ratio).

Ketidakwajaran dalam CTTOR sering menjadi pemicu terbitnya SP2DK (Surat Permintaan Penjelasan atas Data/Keterangan) atau bahkan pemeriksaan pajak.

Mengapa CTTOR Jadi Sorotan?

• Memberi gambaran apakah biaya dan omzet perusahaan sejalan dengan pola industri.
• Perbedaan mencolok bisa dianggap sebagai indikasi ketidakpatuhan.
• Jika klarifikasi tidak meyakinkan, SP2DK bisa meningkat menjadi pemeriksaan pajak.

Risiko bagi Wajib Pajak

Tanpa penanganan yang tepat, SP2DK berpotensi membuka jalan ke pemeriksaan, yang berimplikasi pada tambahan beban pajak dan risiko sanksi. Hal ini biasanya dipicu oleh:

• Laporan keuangan tidak konsisten.
• Dokumen pendukung transaksi kurang lengkap.
• Analisa keuangan tidak sesuai standar industri.

Solusi Profesional

Analisa CTTOR tidak cukup hanya dihitung, tetapi juga harus dijelaskan dengan strategi komunikasi yang tepat kepada otoritas pajak.

Di Rahayu & Partner, kami membantu perusahaan untuk:

• Menilai kewajaran laporan keuangan.
• Menyusun klarifikasi yang efektif untuk DJP.
• Mendampingi proses SP2DK hingga pemeriksaan.

Kesimpulan

CTTOR hanyalah salah satu alat analisis DJP, namun dampaknya bisa besar. Pastikan perusahaan Anda tidak salah langkah menghadapi SP2DK maupun pemeriksaan.

Hubungi Rahayu & Partner untuk konsultasi dan pendampingan pajak profesional.