Tindakan pemerintah Vietnam dalam menerapkan tarif pajak minimum sebesar 15% telah mengejutkan perusahaan multinasional yang beroperasi di negara tersebut.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, kebijakan ini mengikuti kesepakatan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan telah mendapat reaksi dari perusahaan seperti Samsung, yang meminta pemerintah memberikan kompensasi atas pungutan pajak yang lebih tinggi. Samsung bersama dengan perusahaan lain seperti LG Electronics, Intel, dan Bosch telah menyuarakan kebutuhan akan kompensasi.
"Samsung dan LG Electronics dari Korea, pembuat chip Intel dari Amerika Serikat, dan Bosch dari Jerman, bersama dengan beberapa investor besar lainnya, telah meminta kompensasi dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah pada bulan April," kata seorang sumber yang dikutip oleh Reuters pada Minggu (4 Juni 2023).
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa pemerintah Vietnam sedang merencanakan sebuah resolusi yang dapat disetujui oleh parlemen pada bulan Oktober, yang akan memberikan sebagian kompensasi kepada perusahaan-perusahaan besar. Ini dikarenakan Vietnam merupakan salah satu tujuan investasi yang sangat diminati.
"Jika masalah ini tidak terselesaikan dengan baik, daya saing Vietnam akan tergerus," ujar Hong Sun, Ketua Kamar Bisnis Korea di Vietnam, sambil mencatat bahwa investor Korea Selatan sangat sensitif terhadap perubahan ini.
Perusahaan asing telah menginvestasikan puluhan miliar dolar di Vietnam dan menjadi salah satu penyedia lapangan kerja utama. Sebagai contoh, Samsung adalah investor asing terbesar di Vietnam, dengan 160.000 karyawan dan produksi sebagian besar ponsel cerdasnya dilakukan di negara ini.
"Tarif pajak Samsung bervariasi berdasarkan lokasi, dengan rentang antara 5,1% hingga 6,2% pada tahun 2019 di dua provinsi utara tempat Samsung memproduksi ponsel cerdas," menurut data pemerintah yang dilaporkan oleh media lokal.
Dalam proposal kompensasi yang diajukan, perusahaan-perusahaan dengan investasi besar di Vietnam akan diizinkan untuk menerima insentif tunai setelah membayar pajak, yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan manufaktur atau penelitian mereka.
"Namun, jumlah insentif ini diperkirakan akan sesuai dengan pendapatan tambahan yang diperoleh Vietnam dari pajak yang lebih tinggi yang dikenakan pada perusahaan multinasional besar di bawah aturan global baru," tambah sumber tersebut.
Komentar Anda