Contact Whatsapp085210254902

Vietnam Kenakan Pajak Minimum Global 15 Persen 2024

Ditulis oleh Administrator pada Senin, 04 Desember 2023 | Dilihat 737kali
Vietnam Kenakan Pajak Minimum Global 15 Persen 2024

Vietnam telah secara resmi menerapkan pajak minimum global sebesar 15 persen untuk perusahaan multinasional, yang mulai berlaku pada bulan Januari 2024. Keputusan ini telah disetujui oleh Parlemen Vietnam pada akhir November 2023 untuk mematuhi kesepakatan global yang telah disetujui oleh lebih dari 130 negara anggota Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada tahun 2021.

Selama beberapa dekade, perusahaan dan individu kaya secara sah telah memindahkan keuntungan mereka ke negara-negara dengan tarif pajak rendah atau bebas pajak. Namun, dengan penerapan pajak minimum ini, perusahaan besar dengan omzet global tahunan melebihi 825 juta dolar AS atau sekitar Rp 12,7 triliun yang membayar kurang dari 15 persen di yurisdiksi berpajak rendah akan menghadapi tambahan pajak, baik di sana atau di negara asal mereka.

Negara-negara lain yang memanfaatkan tren "China plus one," seperti Thailand, diharapkan akan mengikuti langkah Vietnam. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah untuk mengatasi penghindaran pajak dan persaingan tarif rendah antar yurisdiksi.

Meskipun tarif pajak efektif yang berlaku di Vietnam sebelumnya ditetapkan sebesar 20 persen, negara tersebut telah memberikan insentif dan liburan pajak kepada investor asing selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, Samsung, perusahaan elektronik asal Korea Selatan, hanya membayar pajak sebesar 5,1 persen karena insentif pajak yang diberikan oleh Pemerintah Vietnam.

Vietnam, yang juga merupakan tuan rumah bagi pabrik global terbesar Intel, sedang mempertimbangkan untuk memperluas operasinya. Namun, China, sebagai kontributor utama investasi asing di Vietnam, belum memutuskan apakah akan mengadopsi aturan OECD karena dapat memengaruhi pembayaran pajak perusahaan Tiongkok di Vietnam dan rencana investasinya.

Kenaikan biaya pajak yang signifikan dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar tersebut diharapkan akan menghasilkan potensi penerimaan pajak sekitar 14,6 triliun dong (Rp 9,3 triliun) per tahun, menurut estimasi Kementerian Keuangan Vietnam.

Sebagai eksportir utama dalam industri elektronik dan tekstil, perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Vietnam, menyumbang 4-6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan mencapai total 438 miliar dolar AS pada Desember tahun lalu. Meskipun ada kekhawatiran dari anggota Kamar Dagang Korea di Vietnam tentang dampak tarif pajak baru, belum ada yang menyatakan niat untuk mengubah investasi mereka di Vietnam.

Namun, beberapa konsultan pajak dan ahli hukum menyoroti bahwa Vietnam mungkin mengalami penurunan investasi asing jika tidak menawarkan alternatif insentif ekonomi yang memadai bagi perusahaan yang terkena dampak pajak baru. Beberapa sumber menyatakan perlunya pemerintah Vietnam menyesuaikan insentif baru untuk mempertahankan daya tariknya terhadap PMA dalam jangka pendek. Saat ini, usulan insentif yang mencakup pengurangan pajak bagi perusahaan teknologi tinggi dengan investasi minimal 12 triliun dong masih dalam pembahasan di Parlemen Vietnam, sambil mempertimbangkan aspek legalitas dan keadilan global.

Untuk konten edukasi perpajakan lainnya kaliann bisa kunjungi link dibawah ini
https://youtube.com/@setianingrahayu2523?si=6zkwXhPGbEBC8tVU

Share this:

Komentar Anda

Jadilah yang pertama dalam memberi komentar pada berita / artikel ini
Silahkan Login atau Daftar untuk mengirim komentar
Disclaimer

Member Menu

Tentang Kami

Director of  Rahayu & Partner  (A brand of CV. Rahayu Damanik Consulting, Indonesia) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Welcome to  Rahayu & Partner , the ... Lihat selengkapnya
  • Alamat Kami:
    Cibinong
  • 085210254902 (Telkomsel ) 087874236215 (XL)
  • konsultanpajakrahayu1@gmail.com
Developed by Naevaweb.com