Pramono Berencana Membentuk Jakarta Fund untuk Mengurangi Ketergantungan pada PajakCalon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya inovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah Jakarta. Ia berpendapat bahwa Jakarta tidak seharusnya terus bergantung pada pajak dan retribusi. Menurut Pramono, meskipun Jakarta mengumpulkan hampir Rp3.000 triliun dari pajak setiap tahun, hanya sekitar 1,5 persen yang diterima Jakarta karena kewenangan pajak berada di pusat. "Jadi, angkanya masih sangat kecil," ungkap Pramono Anung dalam sebuah pernyataan tertulis pada Sabtu (5/10/2024).
Sebagai solusi, Pramono berencana untuk membentuk inisiatif bernama Jakarta Funding atau Jakarta Fund jika terpilih sebagai gubernur, guna menciptakan sumber pendapatan baru bagi kota. Ia mengungkapkan bahwa konsep Jakarta Fund terinspirasi dari program Ina Fund yang diperkenalkan oleh pemerintah Presiden Jokowi. Badan ini diharapkan akan berfungsi sebagai investor untuk berbagai daerah di Jakarta dan sekitarnya. "Dengan adanya Jakarta Fund, pendapatan Jakarta tidak akan bergantung hanya pada pajak dan retribusi," ujar Pramono. Ia menekankan bahwa pengelolaan yang profesional sangatlah penting.
Dalam sambutannya di acara Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Senin (23/09/24), Pramono juga menjelaskan tentang 'Jakarta Fund' sebagai dana abadi yang dapat mendukung pendapatan Jakarta dan menjadi solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi kota. "Kenapa Jakarta tidak memiliki Jakarta Fund? Tujuannya jelas, dan sangat mungkin untuk dilaksanakan. Ini akan menjadi dana abadi yang dapat dimanfaatkan untuk kebudayaan dan kesenian," jelas Pramono di hadapan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Cagub dari PDIP ini percaya bahwa inovasi ini dapat sukses jika dijalankan dengan transparansi dan dikelola oleh profesional.
Pramono membandingkan konsep Jakarta Fund dengan Ina Fund, yang dimulai dengan dana awal Rp6 triliun dan kini telah berkembang menjadi Rp150 triliun, berkat pengelolaan yang profesional. "Saya yakin, jika gubernur memiliki niat yang kuat untuk membangun Jakarta dan berinovasi dalam penciptaan pendapatan, Jakarta Fund dapat terwujud," tambah mantan Sekretaris Kabinet RI tersebut.
Selain itu, Pramono juga berencana untuk mengubah beberapa gedung pemerintahan menjadi hunian, bukan hanya terbatas pada pasar. "Inovasi tidak hanya terfokus pada pasar, tetapi juga mencakup kantor kecamatan, kelurahan, dan fasilitas lain seperti puskesmas, tanpa mengubah fungsi aslinya," kata Pramono di Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (3/10/2024). Ia juga ingin menciptakan ruang kreatif bagi generasi muda di dalam gedung hunian tersebut.
Pramono menjelaskan bahwa gedung pemerintahan dapat memiliki lantai khusus untuk kreativitas, sehingga generasi muda memiliki tempat untuk bekerja dan berinovasi, sedangkan lantai-lantai lainnya dapat difungsikan sebagai hunian. "Kita perlu mempertimbangkan tambahan lantai di gedung-gedung pemerintah sebagai solusi hunian, mengingat keterbatasan lahan yang ada di Jakarta," tambahnya.
Pramono menyadari bahwa tingginya harga tanah membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal yang terjangkau. Dia juga mempertimbangkan untuk melanjutkan program rumah dengan uang muka Rp0 yang diterapkan oleh Anies Baswedan saat menjabat.
Pramono, bersama Rano Karno dan tim pemenangannya, sedang mengkaji berbagai program pemenahan kebutuhan hunian yang telah diterapkan, baik oleh Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Kita harus menganalisis metode DP Rp0 yang diperkenalkan oleh Mas Anies dan model rumah susun yang dicanangkan oleh Pak Ahok, agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga yang kurang mampu," jelas Pramono.
Komentar Anda