Tahun ini, India secara resmi memegang jabatan ketua dalam Kelompok 20 (G20). Selama masa kepemimpinannya, India akan mendorong anggota G20 untuk mendukung proposalnya tentang peningkatan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan multinasional.
"India telah mengusulkan langkah-langkah untuk memperoleh hak pajak yang lebih besar atas laba berlebih perusahaan multinasional," ungkap seorang pejabat.
Proposal ini telah disampaikan kepada Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan akan dibahas secara menyeluruh dalam pertemuan G20 yang dijadwalkan pada tanggal 17-18 Juli mendatang.
Tiga pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya karena diskusi dengan OECD masih berlangsung dan pertemuan G20 belum dimulai, mengindikasikan bahwa India ingin meningkatkan jumlah pajak yang signifikan yang harus dibayar oleh perusahaan multinasional di negara-negara tempat mereka beroperasi. Namun, rincian jumlah pasti yang dimaksudkan oleh India belum diungkapkan.
Proposal dari India, yang belum pernah diungkapkan sebelumnya, dapat meredakan harapan dari anggota G20 seperti Australia dan Jepang, yang berharap bahwa pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral di Gujarat akan menghasilkan kemajuan dalam reformasi perpajakan perusahaan global yang telah lama dinanti-nantikan.
Selain itu, India juga akan mengusulkan pemisahan antara pemotongan pajak dan prinsip pajak atas laba berlebih. Saat ini, aturan yang berlaku menyatakan bahwa negara-negara harus mengkompensasi bagian pajak yang mereka terima dengan pemotongan pajak yang mereka kumpulkan.
Komentar Anda